Jumat, 13 Maret 2015

Coba bikin puisi

Uncu
Lelah, mengapa ku tak lelah?
Dua jiwa yang terlalu sering memadu  masih berwarna dan bercahaya...
Bahkan, Matahari saja kelelahan dan redup melihat kita...          

Tidakkah kau heran?
Alam saja bosan dan mengganti   musim... air sungai yang terus mengalir dan selalu jernih.
Gerah dengan hal yang sama.

Kenapa kita bertahan di genangan ini?
Kenapa ku tak biarkan saja angin membawaku terbang dan berpindah?

Mungkin aku cukup kuat perpegangan di dahan ini. Atau mungkin dahan ini yang cukup kuat menahanku pergi?    

Dua Sayap Tua
Langit menghantam daratan,
Badai memberantakan samudra,
Hembusan bentala terdengar berang...      Alam seakan iri melihat dua kasih menyombongkan diri menjajah buana...                
           
Kepiawan kita melintasi dunia mengundang mata yang berpaling dari indahnya semesta...  
Nyanyian malaikat berkumandang merayu perhatian, merendahkan diri di hadapan hasrat yang meruak... 
              
Hinggah waktu yang memajuh tubuh melumpuhkan sayap tuk mengajak terbang...  
Alam tak lagi membahana...
Keangkuhan masyhur perlahan mengering...
    
Masihkah cinta bergeming di tengah layunya raga yang sudah tak mampu berguling?

                

Bintang Yang Sembunyi
Menjadi warna di antara abu-abu...   
Menjadi embun di antara debu-debu...

Tubuh yang menjadi atensi dengan  kepala yang ingin sembunyi...
Raga yang letih namun pikiran tak ingin berhenti...

Matikan alaram itu!
Beri aku sedikit waktu tuk sepi... 
Padamkan sirene itu!
Biarkan ku menjelajah angkasa dalam kepalaku sendiri...               

Ku ingin mengubah abu-abu menjadi warna....
Ku ingin mengubah debu menjadi embun... 
Semua itu tak mustahil.
                                                     
Biarkan ku duduk sendiri...           
Dan dalam hening ini...                      
ku kan mengubah dunia...